Botia (Botia macracantha ) Primadona Export Indonesia
Ikan
botia merupakan ikan asal Sumatera dan Kalimantan. Ikan ini diketahui
pertama kali di eksport ke luar negeri pada tahun 1935 (Grund, 1988).
Sampai saat ini, mereka termasuk ikan favorit dan memiliki banyak
penggemar di luar negeri.
Botia termasuk ikan yang berumur panjang, diduga bisa puluhan tahun. Dilaporkan botia bisa hidup dalam akuarium selama 20 tahun. Panjang bisa mencapai 30 – 40 cm. Tetapi dalam lingkungan akuarium jarang yang mencapai panjang potensialnya tersebut.
Botia akan sangat bergembira apabila dipelihara secara berkelompok 5-6 ekor atau lebih. Mereka akan berenang bergerombol berkeliling akuarium dan saling bercengkerama diantara mereka, saling meggesekan badan dengan sirip menegak, sehingga dapat menyajikan tontonan sangat menarik bagi pemeliharanya. Perilaku lain yang menarik adalah tiduran tergelatak pada satu sisi tubuhnya. Hal ini sering menimbulkan salah pengertian bagi pemeliharanya karena disangka ikan tersebut sakit atau mati. Perilaku tersebut merupakan perilaku normal ikan Botia. Agar Botia betah, sediakan tempat persembunyian yang banyak dalam akuarium. Tempat persembunyian ini dapat berupa tanaman, atau dekorasi lain yang memadai tapi jangan lupa pula menyediakan ruang berenang yang cukup. Sediakan pula substrat yang “lembut” karena sebagai ikan bawah mereka akan kerap mencari-cari makanan pada substrat dengan mulutnya.
Botia termasuk ikan yang berumur panjang, diduga bisa puluhan tahun. Dilaporkan botia bisa hidup dalam akuarium selama 20 tahun. Panjang bisa mencapai 30 – 40 cm. Tetapi dalam lingkungan akuarium jarang yang mencapai panjang potensialnya tersebut.
Botia akan sangat bergembira apabila dipelihara secara berkelompok 5-6 ekor atau lebih. Mereka akan berenang bergerombol berkeliling akuarium dan saling bercengkerama diantara mereka, saling meggesekan badan dengan sirip menegak, sehingga dapat menyajikan tontonan sangat menarik bagi pemeliharanya. Perilaku lain yang menarik adalah tiduran tergelatak pada satu sisi tubuhnya. Hal ini sering menimbulkan salah pengertian bagi pemeliharanya karena disangka ikan tersebut sakit atau mati. Perilaku tersebut merupakan perilaku normal ikan Botia. Agar Botia betah, sediakan tempat persembunyian yang banyak dalam akuarium. Tempat persembunyian ini dapat berupa tanaman, atau dekorasi lain yang memadai tapi jangan lupa pula menyediakan ruang berenang yang cukup. Sediakan pula substrat yang “lembut” karena sebagai ikan bawah mereka akan kerap mencari-cari makanan pada substrat dengan mulutnya.
Botia dapat menerima berbagai jenis pakan. Meskipun demikian perlu diingat bahwa mereka sebenarnya adalah karnivora, sehingga perlu diberi pakan dengan diet protein tinggi. Mereka dapat menerima hampir semua jenis pakan hidup atau beku, seperti artemia, bloodworm, daging udang, daging ikan, beefheart, bahakn kacang polong rebus. Botia akan senang apabila diberi makan dalam jumlah sedikit tetapi sering (beberapa kali sehariĆ . Botia dewasa secara umum akan lebih pemilih dalam hal pakan dibandingkan dengan ikan muda.
Sebagai ikan tidak bersisik Botia diketahui rentan terhadap penyakit ick dan boleh dikatakan hampir tidak memiliki perlindungan terhadap bahan-bahan beracun dalam akuarium. Oleh karena itu hindarkan segala jenis kondisi lingkungan yang dapat memicu berjangkitanya ick atau keracunan.
Botia memiliki duri dibagian bawah matanya. Hati-hatilah dengan duri tersebut, terutama saat pemindahan atau pada waktu dijaring. Macracantha sendiri (nama latin dari ikan ini) berarti ikan yang memiliki duri “besar”.
Adapun menurut
Ghufran dan Kordi (2009) perbedaan dari ketiga spesies ikan botia ini
adalah sebagai berikut :
1.Botia
Macracanthus
Spesies Botia macracanthus merupakan spesies yang mempunyai
warna paling indah. Warana dasar spesies
ini kuning keemasan atau sawo matang yang dibalut warna hitam atau pita hitam
di tiga tempat. Pita hitam ini mirip
selendang, yang menyebabkan botia disebut sebagai ratu ikan air tawar. Pita hitam pertama memotong diatas kepala,
melintas persis di mata. Pita yang
dibagian tengah tubuh agak lebar, dan yang melintas di pangkal ekor merambat
sampai sirip punggung. Spesies ini hanya
terdapat di Indonesia, terutama Sumatera dan Kalimantan.
2.Botia
Hymenophysa
Mempunyai warna dasar abu – abu atau kecoklatan, dengan
bagian perut berwarna keperakan. Bentuk
tubuhnya mirip spesies Botia macracanthus,hanya saja ukurannya lebih
panjang. Pada tubuhnya terdapat 12 -14
pita tegak berwarna kebiru – biruan bertepi hitam. Yang berwarna pucat lebih lebar. Pada sirip
punggung terdapat 12 – 13 jari – jari bercabang, dan terdapat bercak dan garis
warna pada ujung sirip punggung. Spesies
ini terdapat di Sumatra, Kalimantan, dan Malaysia.
3.Botia Reversa
Spesies ini berwarna dasar abu – abu atau kecoklatan. Bentuk tubuh dan kepala mirip spesies Botia
hymenophsa. Pada tubuhnya terdapat 12
pita tegak berwarna hitam. Pita yangb berwarna gelap lebih lebar dari pada yang
pucat. Pada sirip punggung terdapat 9 – 11 jari – jari bercabang. Spesies ini ditemukan di sungai – sungai di
dataran tinggi. Terdapat di Sumatra,
Kalimantan, dan Jawa.
Pemesanan Hub : Rumah Ikan Bogor
Telp : 0251 8659883
Hp : 081585440755
Telp : 0251 8659883
Hp : 081585440755
Tidak ada komentar:
Posting Komentar