Rabu, 18 September 2013

filter Kolam Koi



FILTER KOLAM KOI – Sistem Filter Kolam Koi memegang peranan yang penting bagi perkembangan dan kesehatan ikan Koi. Karena itu hal pertama yang harus diperhatikan dalam menekuni hobi memelihara koi adalah mendesain dan mengoptimalkan sistem filter kolam sebaik-baiknya. Kolam koi pada umumnya tidak dirancang menggunakan air yang mengalir dan berubah setiap waktu, kecuali pada beberapa kolam lumpur untuk pembesaran. Dalam beberapa periode waktu air akan tercemar oleh kotoran ikan koi, sisa makanan, daun-daunan dan lain-lain. Pada kolam dengan aliran air yang mengalir kotoran akan terbuang dengan sendirinya dan air baru yang segar masuk menggantikan air yang sudah kotor. Dengan demikian tidak diperlukan sistem filter untuk membersihkan kotoran di kolam. Pada kolam yang tidak berganti airnya, air kolam dialirkan ke dalam sebuah sistem filter, setelah memasuki filter air akan dikembalikan lagi ke kolam dengan kondisi yang sudah bersih dari kotoran-kotoran yang berbahaya dan mengganggu keindahan.

Di antara zat yang berbahaya dan mengganggu kelangsungan hidup ikan koi adalah Amonia yang dihasilkan oleh kotoran ikan koi dan sisa-sisa makanan yang tidak habis dimakan. Dalam jumlah yang melewati ambang batas tertentu ammonia akan mengakibatkan kematian pada Ikan Koi. Kolam koi terkadang juga mengandung zat-zat kimia lain yang berbahaya bagi ikan koi, karena itulah sistem filter kolam koi harus di desain untuk menghilangkan zat-zat tersebut. 
Ikan Koi sangat sensitif terhadap kondisi dan keadaan lingkungannya (air kolam), selain itu warna dan kualitas kecemerlangan kulit koi juga dipengaruhi oleh kualitas air kolam yang baik. Pertumbuhan ikan koi juga akan terhambat jika kualitas air dalam kolam koi buruk. Karena itu penting bagi penggemar ikan koi , sebelum memulai memelihara ikan koi buat desain filter sebagus mungkin. Jika kolam koi sudah mulai dioperasikan dan filter tidak didesain dengan sempurna dan baik hanya akan membuat frustasi dan membuang-buang tenaga dalam membersihkan kolam. Alih-alih kita menikmati keindahan koi, justru kita hanya akan disibukkan dengan menguras kolam koi sesering mungkin.
Sistem filter kolam koi yang baik adalah yang mampu menjaga kondisi air dari zat-zat polutan dalam batas-batas yang masih diperkenankan. Cara mengetahui yang paling valid adalah mengukur parameter air dengan alat Water Teskit yang banyak tersedia di toko-toko. Cara tradisional adalah dengan melihat perilaku ikan koi, jika kondisi air berubah maka perilaku koi akan cenderung berubah. Contohnya jika oksigen dalam air kurang maka koi cenderung mengapung menghirup udara di permukaan atau mendekati air terjun. Cara pengamatan ini memerlukan keahlian, kebiasaan dan pemahaman perilaku ikan koi.
Secara umum ada tiga macam sistem filter kolam koi yaitu : Filter Mekanis, Filter Biologi dan Filter Kimia. Sebuah sistem filter kolam koi dapat menggabungkan ketiga metode tersebut tergantung pada situasi. Filter kimia pada umumnya tidak direkomendasikan jika tidak terpaksa, dan hanya diterapkan pada saat-saat tertentu saja.
Sistem Filter Kolam Koi Secara Umum
1. Filter Mekanis
Filter mekanis dipergunakan untuk menghilangkan partikel-partikel padat pada kolam koi. Partikel-partikel padat ini misalnya kotoran koi, sisa makanan, daun-daunan,hewan-hewan yang masuk ke dalam kolam dan lain-lain. Ada beberapa metode untuk menghilangkan kootoran ini :
Menggunakan Skimmers
Skimmers Biasanya dipergunakan untuk membuang kotoran-kotoran yang mengapung di permukaan kolam. Skimmer menggunakan overflow pada kolam, dengan menambahkan air pada kolam maka kotoran mengapung akan keluar dan dibuang melalui surface skimmer.


Surface Skimmer

Menggunakan Bottom Drain (BD)
Kotoran koi , sisa makanan dan material lain sebagian tidak mengapung tetapi tenggelam di dasar kolam, untuk membuang kotoran dengan jenis seperti ini diperlukan Bottom Drain, lubang pembuangan yang diletakkan di dasar kolaman. Kotoran-kotoran akan mengendap dan dibuang melalui bottom drain ini . Biasanya Bottom Drain dihubungkan dengan pipa pralon menuju Vortex  Chamber atau setlement chamber. Pembersihan kotoran dilakukan di Vortex Chamberatau di setlement chamber ini .


Bottom Drain

Menggunakan Vortex Chamber
Vortex Chamber mirip sebuah silinder yang memungkinkan air berputar di ruangan tersebut, kotoran akan terkumpul di bagian bawah vortex untuk kemudian dibuang. Sirkulasi air akan memaksa setiap kotoran limbah padat masuk  ke bagian bawah  bawah, sementara air bersih masuk ke dalam intake di bagian lain.


Vortex Chamber

Menggunakan RDF (ROTARY DRUM FILTER)
The rotary drum filter digunakan sebagai filter mekanis, sistem filter ini merupakan  filter mekanik yang paling efektif dan efisien saat ini. Dengan Sistem RDF kotoran akan disaring dan sekaligus dibuang dan tidak memerlukan pembersihan Vortex Chamber atau Setlement chamber.


RDF System

2.  Filter Biologi
Koi mengeluarkan ammonia dalam kotorannya, dalam jumlah besar akan mengakibatkan kematian bagi ikan koi. Bakteri tertentu akan mengubah Ammonia menjadi Nitrit yang dalam jumlah tertentu juga masih bersifat racun bagi ikan koi. Pada siklus selanjutnya ada bakteri yang mengubah Nitrit menjadi Nitrat yang tidak berbahaya bagi ikan Koi. Filter Biologi memiliki fungsi mengubah amonia menjadi zat-zat yang tidak berbahaya secara natural melalui tahap-tahap siklus Penguraian Nitrogen. Pada Filter biologi diusahakan bakteri pengurai hidup dan berkembang dengan baik, sehingga siklus nitrogen berjalan dengan sempurna.



Siklus Nitrogen Pada Kolam Koi
Siklus nitrogen adalah proses alami yang terjadi di danau, sungai dan habitat alam koi lainnya . Siklus itu terjadi terus menerus dan bersifat dinamis. Siklus nitrogen yang berjalan baik akan manjaga kualitas air dalam kondisi yang seimbang. Filter biologis untuk kolam koi adalah mengadopsi kerja alami dari siklus nitrogen ini.
Dalam siklus nitrogen, bakteri Nitrosomonas digunakan untuk memecah amonia. Proses ini menghasilkan produksi nitrit yang meskipun tidak seburuk amonia, masih berbahaya bahkan dalam konsentrasi yang rendah. Bakteri  Nitrobacter mengubah nitrit menjadi nitrat yang  relatif tidak berbahaya di bawah sekitar 100 mg / l, dan idealnya di bawah 50 mg / l untuk Koi.
Bioball Bacteria House
Bioball merupakan media berbahan dasar plastik yang dipergunakan sebagai tempat hidup bakteri pengurai ammonia. Permukaan Bioball yang luas mampu menampung bakteri dalam jumlah yang besar. Ada bermacam-macam bentuk Bioball antara lain berbentuk bola dan rambutan. Selain Bioball bisa digunakan juga tali rafia atau sedotan minuman yang dirangkai menjadi filter.


Bioball

Filter Tumbuhan / Vegetasi
Tanaman mengkonsumsi ammonia untuk mekanan dan untuk tumbuh, dengan menggunakan media tanaman air kadar ammonia dapat dihilangkan pada kolam koi. Semakin subur tanaman yang ada pada filter menandakan kadar ammonia yang tinggi. Pada siang hari tanaman akan mengeluarkan Oksigen sebagai sisa ekskresinya dan menyerap karbondioksisa. Hal ini akan menambah kadar oksigen terlarut dalam kolam koi. Akan tetapi pada malam hari tanaman akan menyerap oksigen sehingga terjadi perebutan dengan ikan dalam kolam. Hal ini perlu menjadi pertimbangan. Selain itu sisa akar tanaman dan daun-daunan akan menjadikan kolam kotor dan menambah ammonia.
3. Filter Kimia
Filter kimia digunakan untuk menyerap kandungan zat-zat berbahaya dalam kolam koi. Biasanya dengan memberikan zat-zat dan material tertentu dalam sistem filter.
Carbon Aktif
Menambahkan Activated karbon di ruang filter kolam koi akan menghilangkan amonia dan produk-produk limbah organik lainnya oleh adsorpsi


Activated Carbon

Zeolite
Zeolit akan menghilangkan amonia dan nitrit dari air. Dalam jangka waktu tertentu zeolite akan jenuh , dan tidak mampu lagi menyerap ammonia tetapi dapat dibersihkan kembali dibersihkan dengan merendam dalam air garam (6g per/liter ) selama 24 jam dan kemudian digunakan kembali. Menambahkan Zeolite ke filter kolam koi akan  membantu mengurangi amonia. Tapi akan Hati-hati jika ketika memberi garam ke kolam ikan koi. Garam amonia akan terurai dalam zeolit.


Zeolite

1 komentar: